DPP PDI Perjuangan( PDIP) hendak mengusung Pramono Anung- Rano Karno di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Perihal itu di informasikan oleh Bendahara Universal PDIP Olly Dondokambey dikala dikonfirmasi pewarta Prediksdota2 dari Jakarta, Selasa.
Iya( hendak mengusung Pramono- Rano Karno di Pilkada Jakarta), kata Olly.
Lebih dahulu, Nama Anies Baswedan santer dijagokan PDIP pada Pilkada Jakarta 2024 sehabis vonis Mahkamah Konstitusi terpaut ketentuan ambang batasan pencalonan yang terkini.
Kendati demikian, nama Gubernur DKI Jakarta periode 2017- 2022 itu tidak disebutkan dalam kegiatan Pengumuman Bakal Calon Kepala Wilayah/ Wakil Kepala Wilayah( cakada) Gelombang 3 di Kantor DPP PDI Perjuangan( PDIP), Menteng, Jakarta, Senin( 26/ 8).
Bersumber pada pantauan di Kantor DPP PDIP sampai jam 14. 46 Wib, Anies pula tidak nampak muncul dalam kegiatan tersebut.
Alasan Pemilihan
Keputusan PDIP untuk mengusung Pramono dan Rano Karno sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta mencerminkan strategi partai untuk menggabungkan pengalaman politik dengan popularitas publik. PDIP percaya bahwa kombinasi pengalaman Pramono Anung dalam pemerintahan dengan popularitas Rano Karno di kalangan masyarakat dapat memberikan dorongan signifikan dalam meraih kemenangan di Pilkada mendatang.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menjelaskan bahwa pasangan ini dipilih karena mereka memiliki visi yang sejalan dengan program-program partai serta kemampuan untuk menangani tantangan besar yang dihadapi Jakarta. “Pramono Anung dan Rano Karno adalah pilihan yang tepat untuk membawa perubahan positif bagi Jakarta. Mereka memiliki kapasitas dan komitmen untuk mengatasi masalah kota ini,” ujar Hasto dalam pernyataannya.
Tantangan dan Persaingan PDIP
Pilkada Jakarta 2024 diprediksi akan menjadi ajang kompetisi sengit dengan beberapa calon kuat dari berbagai partai. PDIP harus bersaing dengan kandidat dari partai-partai lain yang juga mengusung nama-nama berpengaruh dan memiliki basis dukungan yang kuat.
Persaingan ini juga akan melibatkan berbagai isu penting seperti masalah infrastruktur, kemacetan, dan pengelolaan lingkungan, yang merupakan tantangan besar bagi calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta. Dengan latar belakang dan pengalaman yang dimiliki Pramono Anung dan Rano Karno, PDIP berharap pasangan ini dapat menghadapi tantangan tersebut dengan efektif.
Sementara itu, Anies dijadwalkan buat menyambangi Kantor DPP PDIP pada Senin siang( 26/ 8). Dia nampak menggunakan baju tenun warna merah di kediamannya Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan saat sebelum menghadiri markas PDIP.
Ia pula telah berpamitan serta memohon restu kepada ibunya Aliyah Rasyid Baswedan serta beserta istrinya Ferry Farhati di ruang keluarga.
” Anies berangkat dahulu ya, mohon doa restunya mudah- mudahan dilancarkan hari ini,” ucap Anies dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Juru Bicara Anies Baswedan, Angga Putra Fidrian, mengatakan kalau mantan Gubernur DKI Jakarta itu dijadwalkan ke Kantor DPP PDI Perjuangan yang berlokasi di Jalur Diponegoro No 58, Jakarta, pada Senin siang.
Walaupun begitu, Angga enggan menarangkan lebih perinci menimpa tujuan kunjungan Anies Baswedan ke markas partai berlambang banteng moncong putih itu.
” Iya ke DPP, namun detailnya dapat ditanya ke PDIP,” ungkap Angga dikala dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Senin pagi.
Di lain sisi, tersebar gambar yang menampilkan Anies Baswedan serta Rano Karno tengah duduk bersama di sesuatu ruangan.
Anies nampak menggunakan kemeja bermotif tenun bercorak merah, sebaliknya Rano Karno nampak menggunakan seragam PDIPbercorak merah dengan lambang banteng di sebelah kiri. Keduanya kompak melemparkan senyum ke arah kamera.
Pimpinan DPP Bidang Pandangan hidup serta Kaderisasi PDI Perjuangan( PDIP) Djarot Saiful Hidayat berkata pertemuan Anies Baswedan serta Rano Karno di Gedung B, Kantor DPP PDIP, Jakarta, merupakan buat berdiskusi.
Wajib diingat kalau Bung Rano ini merupakan mantan Gubernur Banten. Pak Anies itu mantan Gubernur DKI Jakarta. Masa Gubernur Banten serta Gubernur DKI tidak boleh berdiskusi? Boleh,‘ kan? kata Djarot kala ditemui di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin.
Dia berkata, pertemuan itu pula ialah silaturahmi buat membicarakan menimpa pemikiran mereka terhadap masa depan Jakarta.
Terpaut apakah Anies ikut berjumpa dengan Pimpinan Universal PDIP Megawati Soekarnoputri dalam kunjungannya ke DPP PDIP, Djarot mengaku tidak mengetahuinya.
“ Aku belum pernah ketemu Pak Anies. Jadi, aku belum bertanya langsung ke Pak Anies. Khawatir salah,” ucapnya.
Dia pula enggan menjawab terpaut mungkin kalau pertemuan Anies- Rano mengonfirmasi kalau keduanya hendak maju bersama buat jadi bakal calon pemimpin Jakarta berikutnya.
Itu( penunjukan calon) kewenangan hak prerogatif dari pimpinan universal. Hingga, sabarlah sedikit satu hingga 2 hari, kata ia.