Presiden Amerika Serikat( AS) Joe Biden melaporkan kalau dia” sangat takut” hendak bocornya dokumen rahasia yang merinci persiapan Israel buat serbuan balasan yang dinyatakan terhadap Iran, bagi statment Gedung Putih pada Senin( 21/ 10).
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby berkata kalau pemerintahan Biden belum memastikan apakah dokumen tersebut bocor ke publik lewat kebocoran data ataupun peretasan.
Namun Pentagon lagi melaksanakan penyelidikan menimpa permasalahan ini yang” dicermati secara aktif” oleh presiden.
” Kami hendak membiarkan penyelidikan berjalan cocok dengan jalan logisnya,” kata Kirby kepada wartawan dalam pengarahan via daring.
” Presiden senantiasa sangat takut tentang kebocoran data rahasia ke publik. Itu tidak sepatutnya terjalin, serta tidak bisa diterima kala itu terjalin.
Jadi ia sangat takut tentang perihal itu, serta Kamu bisa percaya kalau ia hendak secara aktif memantau kemajuan upaya penyelidikan buat mengenali gimana ini dapat terjalin,” tambahnya.
Dokumen- dokumen tersebut, yang bertanggal 15 serta 16 Oktober, mulai tersebar pada Jumat( 18/ 10) sehabis dibagikan di Telegram oleh Middle East Spectator.
Bocoran data tersebut dilaporkan berasal dari sumber di dalam komunitas intelijen AS.
Salah satu dokumen yang dilaporkan disusun oleh Tubuh Intelijen Geospasial Nasional Kementerian Pertahanan menampilkan kalau rencana Israel mengaitkan relokasi amunisi.
” Angkatan Hawa Israel melanjutkan penindakan rudal balistik yang diluncurkan dari hawa( ALBM), pembedahan UAV yang tertutup, serta melaksanakan latihan besar kedua dari 15 sampai Oktober 2024, bagi analisis citra,” bunyi dokumen tersebut.
Dokumen itu mencatat kalau semenjak 8 Oktober, Angkatan Hawa Israel sudah menanggulangi paling tidak 16 ALBM Golden Horizon serta lebih dari 40 ALBM IS02( Rocks).
Dokumen tersebut pula mengatakan kalau penindakan ALBM bersinambung di Pangkalan Hawa Hatzerim sampai 16 Oktober.
Dokumen yang lain yang berasal dari Tubuh Keamanan Nasional merinci latihan Angkatan Hawa Israel yang mengaitkan rudal udara- ke- permukaan, yang pula diyakini selaku persiapan buat serbuan terhadap Iran.
Kala ditanya oleh wartawan pada Jumat apakah dia mempunyai” uraian yang baik” tentang apa yang hendak jadi respons Israel terhadap serbuan rudal balistik Iran pada 1 Oktober, serta kapan itu hendak terjalin, Biden menanggapi dengan pendek:” Ya serta ya.”
Iran melaporkan kalau serbuan pada Oktober itu dicoba selaku balasan atas pembunuhan pemimpin politik Hamas yang terdahulu di Teheran pada bulan Juli serta pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut bulan kemudian.
Nyaris 200 rudal diluncurkan dalam serbuan tersebut, yang menimpa sebagian posisi di Israel, tercantum sarana militer, tetapi tidak menyebabkan korban jiwa.
Pertukaran tembakan antara Tel Aviv serta Teheran sudah bertambah tahun ini sehabis Israel membombardir Kedutaan Iran di Suriah pada 1 April, yang menyebabkan tewasnya pejabat militer senior.
Iran menjawab serbuan tersebut 2 minggu setelah itu dengan meluncurkan ratusan drone serta rudal balistik ke arah Israel.
Nyaris seluruh drone serta rudal balistik itu bisa dicegat oleh Israel, AS, serta sekutunya.