Binus School Simprug mengatakan tidak terdapat perundungan( bullying) ataupun pelecehan intim sebab permasalahan yang terjalin murni perselisihan antarsiswa.
Perihal itu Ikatan Warga Binus School Education Haris Suhendra dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, menjawab kabar yang tersebar pada Senin( 9/ 9) kemudian.
” Sekolah sudah melakukan investigasi bersumber pada fakta serta saksi, kami menciptakan kalau peristiwa tersebut merupakan perselisihan antarsiswa,” katanya.
Haris berkata semenjak dini, sekolah menjawab laporan dari yang bersangkutan dengan sungguh- sungguh. Ditegaskan tidak terdapat penemuan yang mengindikasikan terdapatnya” bullying” serta pelecehan intim.
Sebab itu, grupnya sudah menindak tegas seluruh siswa yang ikut serta dalam perselisihan tersebut.” Siswa sudah memperoleh sanksi bersumber pada kenyataan yang ditemui serta cocok dengan peraturan sekolah,” ucapnya.
Dengan terdapatnya peristiwa ini, sekolah pula membenarkan kalau tiap siswa memperoleh sokongan pendidikan baik luring ataupun daring.
Grupnya pula sudah mengupayakan menjalakan komunikasi dengan orang tua siswa, melaksanakan kunjungan langsung serta memfasilitasi mediasi dengan keluarga siswa yang lain.
” Kami menyayangkan terdapatnya tuduhan dan statment yang tidak benar yang di informasikan dalam beberapa peluang, tercantum klaim ketidakpedulian sekolah terhadap peristiwa tersebut serta hak pembelajaran yang diabaikan,” tegasnya.
Grupnya menegaskan proses hukum senantiasa berjalan buat menggapai keputusan terbaik terpaut pemberitaan yang tidak benar.
Binus School berjanji memegang teguh toleransi nol( zero tolerance policy) terhadap seluruh wujud aksi kekerasan, baik raga, psikis, ataupun emosional. Tiap dugaan kekerasan hendak ditanggapi dengan sungguh- sungguh oleh sekolah.
Kepolisian mendalami permasalahan dugaan” bullying” serta pelecehan intim yang dirasakan siswa SMA bernama samaran RE( 16) di salah satu sekolah swasta di Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Peristiwa terjalin di sekolah itu pada Selasa( 30/ 1) serta dilaporkan terdapat 4 terlapor bernama samaran K, L, C, serta K pada satu hari setelahnya, ialah Rabu( 31/ 1).
Permasalahan tersebut tertuang dalam Laporan Polisi No STTLP/ B/ 331/ I/ 2024/ SPKT/ Polres Metro Jakarta Selatan/ Polda Metro Jaya.