Pihak Universitas Tarumanegara( Untar) menepis dugaan perundungan ataupun bullying terhadap seseorang mahasiswi bernama samaran E( 18) yang tewas usai menjatuhkan diri dari lantai 6B salah satu gedung kampus.
Jika terpaut dengan isu bullying, kami telah berbicara dengan internal kami di fakultas tempat almarhum berasal. Dapat ditentukan bukan perundungan sebab di tempat kami telah tidak terdapat lagi Ospek( Orientasi Riset serta Pengenalan Kampus), kata Kepala Kantor Humas Untar Paula
T Anggarina di Jakarta, Senin.
Masa pengenalan kampus terhadap mahasiswa/ mahasiswi baru tercantum korban E, kata Paula, dicoba dengan membagikan modul menimpa bela negeri, kesehatan mental, serta yang lain.
Kita lebih ke pengenalan kampus serta materi- materi terpaut dengan bela negeri, kesehatan mental, serta lain- lain. Jadi, kegiatan- kegiatannya tidak bisa jadi semacam yang lalu- lalu. Jadi, tidak terdapat yang istilahnya sebab bullying serta sebagainya. Itu kami yakinkan tidak terdapat, tutur Paula.
Lebih lanjut, Paula pula menepis dugaan kalau korban menemukan permasalahan skripsi sehingga
mengakhiri hidupnya dengan menjatuhkan diri dari lantai 6B gedung.
” Jadi, ini( korban) merupakan mahasiswa baru angkatan 2024
masuk dekat pertengahan Agustus. Ini bukan mahasiswa yang lagi skripsi. Jadi bukan sebab skripsi ataupun proposal skripsi ditolak. Itu yang butuh diluruskan,” kata Paula.
Lebih lanjut ia berkata pihak Untar hendak kooperatif bekerja sama dengan Kepolisian
buat menyelidiki permasalahan tersebut.
” Jadi, permasalahan ini tidak lagi seluruhnya ditangani oleh Untar sendiri, tetapi kami berkolaborasi pula dengan kepolisian setempat. Yang pada kesimpulannya, permasalahan jika yang terpaut dengan hal- hal perinci, sebabnya serta sebagainya itu kenapa, itu telah pula kami serahkan kepada Kepolisian,” kata Paula.
Dikenal, Polisi menelusuri motif mahasiswi Universitas Tarumanegara( Untar), Grogol Petamburan, Jakarta Barat bernama samaran E( 18) yang tewas, usai melompat dari lantai 6B salah satu gedung kampus tersebut.
” Sehingga buat mendalami motif, nanti kami hendak berupaya memohon penjelasan dari pihak kampus ataupun dari sahabat korban,” kata Kapolsek Grogol Petamburan Kompol Hafiz Gumilang di Jakarta, Senin.
Pengecekan kampus hendak dicoba usai polisi tidak memperoleh petunjuk dari keluarga korban yang menuju kepada motif dan suasana korban sebagian waktu terakhir.
” Dari penjelasan orang tua korban sendiri kalau korban tidak menampilkan gelagat maupun isyarat yang bersangkutan hadapi tekanan mental ataupun tekanan- tekanan yang lain,” kata Hafiz melanjutkan.